Nama : tumpak
naibaho
Npm :
27211198
Kelas :
3eb06
KARANGAN
ILMIAH,TIMBANGAN BUKU,TIMBANGAN PUSTAKA, RINGKASAN, LAPORAN ILMIAH DAN JENIS
KERANGKA KARANGAN LAPORAN ILMIAH
1. Karangan ilmiah
a. Timbangan buku
Timbangan buku sama dengan kritik buku
yaitu pertimbangan atau pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di
sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Bedah buku adalah
pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk
berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat
atau penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif
karena berdasarkan pendapat umum.
b. Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau
peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah
sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah
buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami dan
mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita
mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang
diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang melalui riungkasan kita
dapat menagkap pokok pikiran dan tujuan penulis
Ø
Ciri-ciri
Ringkasan
1)
Inti tidak meninggalkan urutan dasar
karangan
2)
Kerangka dasar masih tampak jelas
3)
Memangkas gagasan utama menjadi lebih
ringkas
4) Tujuannya untuk memangkas gagasan
c. Timbangan pustaka
Timbangan pustaka adalah menimbang atau
menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku
ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart
dan non standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku
Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku
secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku
ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.
2. Laporan ilmiah
a) Macam-macam laporan
ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam
laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah
berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu
dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang
berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau
analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan.
Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai
laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun
demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam
laporan tersebut.
1)
Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2)
Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3)
Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4)
Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5)
Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
b)
Ciri
– ciri laporan ilmiah
Laporan
yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
v Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
v Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan
jenis perintah bukan tanya.
v Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
v Data yang lengkap sebagai pendukung laporanAdanya
kesimpulan dan saran
v Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
c)
Persyaratan
bagi pembuatan laporan
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika
memenuhi syarat sebagai berikut
ü Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai
pemecahannya
ü Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai
realita/ fakta
ü Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah
bahasa, Pedoman Umum
ü Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta
Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
ü Tulisan disusun dengan metode tertentu
ü Tulisan disusun menurut sistem tertentu
ü Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas,
tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas,
ketaksaan,
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan
bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi
penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1)
Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang
hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu
dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2)
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan
yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya.
Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus
dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus
menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta
harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan
pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang
meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data
yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3)
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat
harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh
kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang
diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa
nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau
pernyataannya tentang fakta.
4)
Kemampuan untuk menganalisis dan
menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan
membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan
menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah
dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh
membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang
data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal
data itu tidak meragukan.
5)
Kemampuan mengatur fakta secara
sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik,
supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan
penalarannya.
6)
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan
itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang
spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan
dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang
memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya
itu tergantung pembacanya.
3. Jenis kerangka
karangan laporan ilmiah
a. Berdasarkan cara
mengungkapkan pokok-pokok pembicaraan ke dalam kerangka karangan,
maka kerangka karangan dapat dibagi atas tiga jenis
Ø Kerangka karang topik
Pada kerangka karangan topik, pokok pembicaraan
diungkapkan berupa kata atau kelompok kata.
Ø Kerangka karangan kalimat
Pada kerangka karangan kalimat, pokok pembicaraan
diungkapkan dengan menggunakan kalimat. Bentuk ini disebut juga
kerangka karangan formal, karena bentuk inilah yang diperlihatkan kepada
pembimbing jika penelitian itu dilakukan dengan mendapat bimbingan dari
seseorang. Bentuk ini digunakan juga sebagai dasar pembuatan proposal.
Ø Kerangka karangan alinea
Ø Pada kerangka karangan alinea, pokok pembicaraan
diungkapkan dengan disertai penjelasan seperlunya seghingga berbentuk alinea.
b. Cara pembuatan kerangka karangan.
Untuk memperoleh kerangka karangan yang tersusun,
terperinci dan padu, hendaklah ditempuh beberapa tahap kegiatan yaitu tahap:
Ø
pengumpulan ide;
Ø
penyaringan ide;
Ø
penyempurnaan ide;
Ø
pengelompokan ide;
Ø
penyusunan urutan ide;
c.
kerangka
karangan laporan ilmiah
BAB
I PENDAHULUAN
·
Latar Belakang Masalah
·
Rumusan masalah
·
Tujuan penelitian
·
Ruang lingkup
·
Manfaat penelitian
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
·
Landasan teori/ tinjauan teoretis
·
Kerangak teori
·
Kerangka konsep
·
Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika
ada hipotesis)
BAB
III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
·
Jenis penelitian
·
Populasi sample (untuk penelitian disertai
unit penelitian )
·
Variabel penelitian (untuk penelitian
laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan
alat)
·
Definisi operasioanal variabel atau istilah
–istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang
dimahsud dalam penelitian itu.
·
Desain / rancangan penelitian ( tidak harus
, kecuali pada penelitian eksperimental)
·
Lokasi dan waktu penelitian
·
Teknik pengumplan data.
·
Instrumen penelitian yang digunakan
·
Pengolahan dan Analisis data
BAB
IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB
V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB
VI – RINGKASAN
Sumber :